7/25/2013

Cara Mencegah dan Menanggulangi Tawuran



Dalam Hal Ini, kita harus turun kelapangan atau mempunyai pengalaman pribadi untuk memecahkan permasalahan tersebut, untuk itu saya tidak hanya memperuntukan tulisan ini sebagai ajang tulisan yang diikutsertakan dalam kontes. Dengan berbagai pendapat yang didapat secara langsung oleh saya (meskipun hanya beberapa poin), dikolaborasikan dengan pendapat saya sendiri, semoga tulisan ini bermanfaat untuk semuanya dan dapat membatu pihak-pihak terkait untuk Mencegah dan Menanggulangi Tawuran itu sendiri.
Tawuran, mungkin Anda sering mendengar kata ini, begitulah pada masa ini disebut. Sedangkan pada masa terdahulu tindakan itu bisa termasuk kategori sebagai peperangan. Perang yang tidak mempunyai aturan-aturan tertentu, dan saya lebih suka itu disebut dengan perang, sebab jika dalam kata “tawuran” rasanya begitu halus dan serasa diiyakan bahwa perang itu disetujui. Namun, karena Indonesia adalah Bangsa yang bermartabat dengan penghalusan bahasa maka munculah istilah “Tawuran”. Biasanya kita mendengar kata ini pikiran kita akan menjurus pada anak sekolah, hal ini disebabkan begitu maraknya tawuran itu sendiri pada anak-anak sekolah. Namun, tidak bisa dielakan lagi bahwa pada saat ini tawuran rupanya sudah berkembang, layaknya seperti rumput yang ditebas kemudian tumbuh lagi, seperti jamur yang semakin merambat.

Melihat fakta pada bangsa yang merdeka masih terjajah moral pada setiap warganya, diantaranya dengan moral yang aroganismenya masih tinggi, dan sifat kecemburuan antar kelompok maupun individu yang sangat mengumbar akan terjadinya permusuhan atau tawuran.
Sebelum, saya membahas permasalahan sesuai judul postingan, saya ingin menganalisis lebih jauh sebab terjadinya tawuran itu sendiri, yang mana sangat merugikan masyarakat maupun dirinya sendiri dengan nilai kepositifan  yang meunrut saya sangatlah kecil. Berikut penyebab terjadinya tawuran:
  • Kecemburuan Sosial
  • Merasa Terejek atau Diejek
  • Memperebutkan Kekuasaan
  • Tidak Mau Kalah
  • Terpaksa Atas Situasi dan Kondisi  (tidak dibenarkan)
  • Arogansi
  • Merasa Individu atau Kelompok Tersebut Lebih Hebat Dari Kelompok Lain Faktor Alumni atau Senior (kekuasaan individu dalam kelompok)  
  • Hura-hura atau Iseng Mengisi Waktu Kekosongan Saat Nongkrong

Cara Mencegah Tawuran
Hal ini tentunya perlu bebrapa komponen baik itu kelompok, organisasi masyarakat, tokoh ulama atau masyarakat, maupun pihak-pihak lainnya, dan bila perlu Pemerintah membuat suatu Badan Legislasi yang khusus mengatasi hal ini, agar terkontrol lebih baik untuk para penerus Bangsa ini.
Beberapa poin yang bisa dilakukan dalam Mencegah Tawuran;
1.      Perbanyak Silaturahmi
Bisa dikatakan poin ini adalah poin yang sangat berpengaruh pada setiap terjadinya tawuran, dimana ketika suatu kelompok maupun individu itu sendiri tidak mengenal antara satu sama lain dan tidak ada ikatan yang erat maka akan terjadi sebuah kesalah pahaman antara kedua belah pihak yang ujung-ujungnya akan terjadi tawuran besar denga melibatkan setiap individu dengan modal memprovokasi.
Saling berkunjung mengajak kerja sama atau membahas sesuatu yang positif, misal membuat acara yang sifatnya melibatkan sekolah-sekolah, perbanyak ektra kulikutes yang mewajibkan semua siswa mengikutinya (dalam konteks anak sekolah).”
Dalam konteks masyarakat, memerlukan adanya sebuah kegiatan-kegiatan positif lainnya. Seperti kegiatan Bakti Sosial, musyawarah dalam mengambil suatu tindakan, mengadakan kegiatan rutinitas pengajian yang bersifat silaturahmi.
2.      Adanya Delegasi-delegasi Yang Kuat
Hal ini perlu dilakukan agar ketika adanya sebuah permasalahan maka delegasi itu lah yang memperkuat akan pengambilan kesimpulan masalah tersebut. Terlebih dalam membuat jera para pelaku tawuran itu sendiri dengan hukuman yang akan membuatnya jera dan enggan mengulanginya lagi dikemudian hari.
3.      Mediasi
Membuka komunikasi antara kedua belah pihak.
4.      Memperluas Pengetahuan Dalam Konteks Agama
Konteks ini akan menjadikan pertimbangan bagi pelaku tawuran tersebut sebelum melakukan tawuran itu sendiri. Dimana ketika suatu kelompok ataupun individu akan berpikir secara rasional maupun religus dalam tindakannya yang mengakibatkan dia enggan untuk melakukan hal itu, tersebab dilarangnya oleh agama karena mempunyai banyak kemudharatan ketimbang manfaatnya sendiri.
5.      Menumbuhkan Karakter Bangsa Yang Seutuhnya
Kurangnya Karakter Bangsa pada masyarakat maupun anak sekolah ini menjadikan pemicu terjadinya tawuran (peperangan). Ketika dia tidak memahami bagaimana Karakter Bangsa Indonesia? Seperti apa Karakter Bangsa Indonesia?. Tentunya si pelaku tidak akan mempertimbangkan keputusannya untuk tindakannya. Sebab dia tidak memahami Karakter Bangsanya sendiri.
Jika hal ini diterapkan pada setiap anak sekolah maupun masyarakat, niscaya kedamaian dalam menjaga nilai kemerdekaan di tengah keberagaman akan sangat kuat. Karena karakter Bangsa Indonesia adalah Bangsa Yang Mencintai Perdamaian Tanpa Kekerasan.

Cara Menanggulangi Tawuran
Dikarenakan tawuran itu sendiri sudah bisa dikatakan sebagai Budaya yang tadinya tidak ada, dalam artian suatu perputaran masa yang membuat sikon menjadikan perubahan kepada hal negatif. Maka hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja oleh Negara maupun kita sebagai warga yang masih peduli terhadap Anti Kekerasan dan Mencintai Perdamaian.
Beberapa point cara menaggulangi tawuran itu sendiri, sebagai berikut:
1.      Memberikan Efek Jera
Bisa dikatakan dalam poin ini akan sedikit keras dan memaksa maupun mempermalukan pelaku tawuran tersebut. Tapi itu tidak ada salanya untuk memebrikan efek jera kepada si pelaku agar dia merasa enggan untuk mengulanginya kembali perbuatannya dikemudian hari.
2.      Memberikan Penyuluhan Secara Efektif
Penyuluhan terkadang terabaikan oleh segelintir para petugas keamanan yang mengamankan dan menagkap para pelaku tawuran. Mereka hanya memeberikan penyuluhan kepada pelaku dikala pelaku menjadi tersangka dalam tawuran itu saja, namun selepas itu maka dia akan dibebaskan dan hanya diberikan beberpa penyuluhan yang hanya beberapa menit saja. Tentunya hal ini bukalah menjadi sebuah penyuluhan yang efektif untuk menyadarkan para pelaku. Semestinya para aparat dalam memeberikan penyuluhan tersebut mencoba menumbuhkan kesadaran dalam jangka yang bisa dikatakan lama, agar dia sadar akan apa yang dilakuakannya itu tidak benar dan merugiakan banyak orang disekelilingnya.
3.      Memberikan Ruang Positif
Ruang ini lah yang menjadi penampung mereka sebagai mantan pencinta tawuran. “Manusia tidak akan benar selamanya, namun manusia juga tidak akan salah selamanya.” Dalam pasilitas ini yang akan mengembangkan potensi pada diri mereka yang matanya telah tertutup gelap oleh gemerlap dunia tawuran. Seperti; Adanya pasilitas atau lembaga yang menyediakan atau menampung para mantan pecinta tawuran, dengan menggali potensi dalam dirinya dan meng inflementasikannya pada masyarakat luas agar bisa bermanfaat untuk orang banyak.

Itu lah beberapa diantaranya yang kita bisa lakukan dalam Mencegah dan Menanggulangi Tawuran. Namun ini hanyalah pendapat saya dan secara pengalaman maupun pengetahuan saya yang tidak seberapa, yang seharusnya kita lakukan, kita kembali pada diri masing-masing untuk tidak melakukan tindakan kriminal tersebut. мυнαмαđ яoмđoиι

Tidak ada komentar:

Posting Komentar