6/20/2013

TUGAS PANCASILA ( Bag 3 )


SIKAP DAN PRILAKU YANG PERLU DIKEMBANGKAN DALAM PELAKSANAAN DEMOKRASI PANCASILASetiap manusia Indonesia merupakan unsur mutlak terbentuknya bangsa. Kenyataan yang kita temukan, yaitu ada perbedaan pengelompokan manusia, contoh jika dilihat dari sudut sosiologi; ada daerah, suku, kebudayaan, atau tradisi yang berbeda-beda. Dari sudut politis; ada masyarakat kelompok besar yang memerintah atau sebaliknya kelompok kecil yang memerintah/diberi kekuasaan.
Namun sebagai bangsa Indonesia berbahagialah kita walaupun bangsa Indonesia terdiri dari banyak perbedaan namun tetap merasa satu sebagai bangsa Indonesia. Karena setiap manusia Indonesia sudah mempunyai pegangan dasar moral dalam sikap dan perilaku.
Dalam negara Pancasila setiap warga negara bebas berbuat sesuatu, tetapi kebebasan itu harus didasari rasa tanggung jawab baik kepada diri sendiri maupun kepada Tuhan. Marilah kita sadari betul bagaimana seharusnya kita berbuat.

Pada uraian berikut ini perhatikanlah apa saja tentang sikap dan prilaku yang perlu dikembangkan dalam pelaksanaan Demokrasi Pancasila; yang perlu dikembangkan antara lain:

bersikap, bertindak, dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlakuDemokrasi Pancasila adalah Demokrasi yang didasari norma hukum dan politik, oleh karena itu:1. Demokrasi Ormas, parpol harus diakomodasikan;2. harus ada persaingan yang sehat antar Parpol ataupun Ormas;3. setiap Ormas, Parpol harus pandai menyerap arus globalisasi dan keterbukaan;4. berani tampil vokal untuk menyuarakan bagi kepentingan masyarakat;5. DPR sebagai wakil rakyat kehendaknya lebih eksis sebagai pengontrol pemerintah;6. rakyat lebih aktif berperan;7. seluruh rakyat bangsa dan negara mematuhi hukum serta tidak bertindak sewenang-wenang;8. adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban;9. berperan lebih aktif mengisi pembangunan; dan10. peduli terhadap masalah-masalah sosial dan lain sebagainya.

menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
sadarilah bahwa semua manusia di dunia dikaruniai harkat dan martabat yang sama;
kita memang dijadikan Tuhan YME dengan adanya perbedaan, tetapi itu semua adalah supaya manusia menjadi lebih sempurna dan berkualitas dibandingkan makhluk lain;
mau menghargai orang lain;
tidak membeda-bedakan suku, ras, agama dan lain sebagainya; dan
tidak bertindak sewenang-wenang kepada orang lain.

mengutamakan persatuan dan kesatuanMakna Demokrasi Pancasila sesungguhnya ialah keikutsertaan rakyat dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dan kehidupan bernegara melalui sistem perwakilan.
Dengan adanya keikutsertaan rakyat, menunjukkan negara itu dalam kehidupannya terjalin adanya persatuan dan kesatuan. Lalu sikap yang dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan adalah:
mendukung usaha penataan kehidupan politik berdasarkan Pancasila dan UUD 1945;
meningkatkan dan mengembangkan kehidupan demokrasi dan tegaknya hukum;
turut meningkatkan pendidikan politik yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 agar setiap anggota masyarakat sadar akan hak dan kewajibannya;
mengutarakan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat melalui ormas atau parpol sesuai dengan UU;
mendukung otonomi daerah yang nyata; dan
untuk makin memperkuat persatuan dan kesatuan.

menghormati dan menegakan hukum Dalam penjelasan UUD 1945 disebutkan bahwa Indonesia ialah negara yang berdasar atas hukum, selanjutnya kita lihat pasal 27 ayat 1 UUD 1945 berbunyi “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Pernyataan itu mengandung pengertian bahwa negara atau pemerintah dalam melaksanakan kekuasaannya harus berdasar atas hukum dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral.
Di dalam negara hukum, pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia di junjung tinggi, termasuk berdemokrasi, baik dalam teori maupun praktek. Oleh karena itulah marilah kita menghormati dan menegakkan hukum yang antara lain seperti:
pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia yang mengandung persamaan dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial dan kebudayaan;
peradilan yang bebas, tidak memihak serta tidak dipengaruhi oleh sesuatu kekuatan apapun juga;
legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknya;
jangan main hakim sendiri; dan
bertindak adil.
CONTOH-CONTOH PELAKSANAAN KEHIDUPAN DEMOKRASI

Keluarga:
apabila terjadi permasalahan selesaikan dengan cara musyawarah;
selaku orang tua, membimbing, mau mendengarkan serta tidak memaksakan kehendak;
anggota keluarga yang lebih besar melindungi, serta menyayangi yang lebih kecil;
selaku anak jangan hanya menuntut hak, seharusnya mendahulukan kewajibannya lebih dahulu;
selaku anak hormatilah yang lebih tua.

Sekolah:
apabila terjadi permasalahan selesaikan dengan cara musyawarah;
kepala sekolah, guru, serta karyawan membimbing, mendidik, mau mendengarkan serta tidak menganggap orang yang paling tahu/paling benar;
Siswa/i dahulukan kewajiban sebelum menuntut hak;
hormati guru, sayangi teman;
tidak membeda-bedakan suku, agama, atau RAS, ataupun kebudayaan yang berbeda-beda;
ciptakan persatuan dan kesatuan antar sesama;
selaku siswa/i serta komponen lain: patuhilah tata tertib sekolah;
pemilihan pengurus OSIS dan lain sebagainya.

Masyarakat:
apabila terjadi permasalahan selesaikan dengan cara musyawarah;
setiap anggota masyarakat mematuhi norma-norma yang berlaku di daerahnya masing-masing seperti adat istiadat, agama, kepercayaan ataupun kebiasaan yang berlaku;
apabila memilih/mengangkat ketua RT, RW, Kepala Desa/Lurah lakukan dengan cara-cara musyawarah;
pengurus RT, RW, Kepala Desa/Lurah dalam membuat program pembangunan desa/di lingkungan masyarakat lakukan dengan cara musyawarah;
setiap anggota masyarakat harus menjaga keamanan, ketertiban di lingkungannya masing-masing;
tidak membeda-bedakan status, agama, kepercayaan, adat istiadat atau suku dan lain sebagainya;
setiap anggota masyarakat menjaga, mewujudkan persatuan dan kesatuan.
Negara:
Demokrasi negara kita menerapkan demokrasi tidak langsung, dasarnya lihat pasal 1 ayat 2 UUD 1945;
adanya partisipasi rakyat dalam pembuatan keputusan;
mengakui menjunjung tinggi hak asasi manusia;
persamaan di depan hukum;
distribusi pendapat secara adil;
adanya kesempatan pendidikan yang sama;
mengaku kebebasan warga negaranya/individu;
adanya ketersediaan dan keterbukaan informasi;
mengidahkan “Fatsoen” (tata krama berpolitik);
adanya kerja sama/gotong royong.
Demikian penjelasan uraian contoh-contoh pelaksanaan demokrasi di keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara. Apakah Anda dapat memberikan contoh-contoh lainnya? Saya harap cobalah Anda renungkan dan coba Anda lihat dan perhatikan di lingkungan tempat tinggal Anda atau diskusikan dengan teman-teman Anda, bila perlu tanyakan pada orang tua atau guru pamong Anda.
Nah, selesailah kita mempelajari uraian Kegiatan 2, apabila Anda kurang memahami, silahkan baca kembali dan simak baik-baik agar belajar Anda tidak sia-sia.

1.      Birokrasi berasal dari kata bureaucracy (bahasa inggris bureau + cracy), diartikan sebagai suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk piramida, dimana lebih banyak orang berada ditingkat bawah dari pada tingkat atas, biasanya ditemui pada instansi yang sifatnya administratif maupun militer.
Pada rantai komando ini setiap posisi serta tanggung jawab kerjanya dideskripsikan dengan jelas dalam organigram. Organisasi ini pun memiliki aturan dan prosedur ketat sehingga cenderung kurang fleksibel. Ciri lainnya adalah biasanya terdapat banyak formulir yang harus dilengkapi dan pendelegasian wewenang harus dilakukan sesuai dengan hirarki kekuasaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar